Memahami Integrasi Data dengan Penerapan Arsitektur Web Service

Halo sahabat-sahabat semua, apa kabar ? semoga sehat-sehat dan bahagia selalu ya

Netizen belakangan ini banyak yang bertanya-tanya sebenarnya web service itu apa ya ? penerapan lalu mekanismenya seperti apa sih ? pertanyaan-pertanyaan seperti ini pasti pernah kita dengar dan ingin kita ketahui, terlebih lagi bagi untuk mahasiswa-mahasiswi yang kuliah di jurusan Teknologi Informasi ataupun Sistem Informasi.

Menyangkut pertanyaan-pertanyaan diatas maka saya memutuskan untuk pembahasan kali ini, saya mau membahas mengenai salah satu mekanisme pengiriman data di dunia IT yaitu pengiriman data menggunakan Web Service.

Pertama, definisi web service itu apa ya ? (Saya buat dalam bentuk point-point ya agar lebih memudahkan)
Web Service adalah

  • Suatu metode komunikasi antara Client dan Server melalui World Wide Web dimana Client sebagai pemberi request dan Server sebagai pemberi response atas request yang dilakukan client.

Contoh sederhananya seperti ini :

  • Mau beli pulsa provider di Minimarket, kita sebut saja telkoms*l. Minimarket tersebut akan berperan sebagai client yang akan melakukan request ke server telkoms*l terkait jumlah pulsa yang mau dibeli oleh pelanggan minimarket setelah itu dari server akan memberikan response untuk pulsa tersebut
  • Mau beli tiket kereta api di Minimarket, proses-nya juga akan sama seperti pembelian pulsa
  • Web Service mendukung confidentiality terhadap fungsi pada server sehingga client sebagai pelaku pemberi request tidak akan mengetahui back process yang terjadi pada server dalam memberikan response kepada client.

Contoh :

  • Perhitungan Pajak dan Biaya Tamabahan pada Restaurant, dimana pertama kali pada Server Web Service akan melakukan pembuatan logic yaitu : ((Harga * 10%) + Harga) + 5% ((Harga * 10%) + Harga)

Dalam hal ini, Client akan melakukan penginputan harga ke aplikasi yang sudah terhubung dengan web server.  Aplikasi ini selanjutnya mengirimkan request ke server dan server akan memberikan response berupa hasil akhir setelah perhitungan pajak dan biaya tambahan setelah perhitungan pajak dan biaya tambahan

  • Web Service mendukung multi Programming Language dan juga Operating System sehingga proses request dan response yang terjadi pada web service tidak akan menimbulkan masalah meskipun bahasa pemrograman yang digunakan berbeda satu sama lain.
  • Proses Request and Response hanya dapat terjadi selama web server dalam keadaan online dan URL Web Service tersebut telah didaftarkan pada Web Service Client sehingga Server dan Client terhubung
  • Web Service merupakan mekanisme interface yang bersifat Real Time

Pembuatan Web Services dapat terdiri dari 2 macam, yaitu :

  • Bottom Up : Merupakan jenis metode Web Service dengan membuat Java Class dan kemudian Eclipse akan membuat WSDL dengan melakukan auto generate dari Java Class yang telah dibuat
  • Top Down : Merupakan jenis metode Web Service dengan mendefine WSDL terlebih dahulu dan setelah selesai baru membuat Java Class

Pada metode Bottom Up, pembuatan Method/Operation hanya menyertakan process yang akan dilakukan dan pembuatan dilakukan pada “Java Class” sebagaimana contoh dibawah ini merupakan rumus untuk melakukan perhitungan dari suhu derajat Celcius ke Fahrenhei dan juga sebaliknya


User ketika melakukan penginputan angka akan dilakukan kalkulasi dari Celcius ke Fahrenheit ataupun sebaliknya tergantung dari pemilihan user dan bersifat real time oleh server
Setelah pembuatan Java Class yang berisi logic perhitungan, pengambilan data dari suatu database/server ataupun Get data berupa penulisan, contohnya : Syso(“Sukses”) maka selanjutnya dilakukan pembuatan WSDL yang berisi “Response” yang akan dilampirkan kepada client yang melakukan request berdasarkan  Logic pada Java Class yang dibuat

Setiap komponen pada elemen memiliki Logic ataupun proses yang akan dilakukan hanya saja pada WSDL, logic tersebut tidak ditampilkan dan jika kita ingin mengetahui seperti apa logic ataupun get sumber data yang berasal dari Database atau server maka harus dilihat dari “Class” pembuatannya


Sebagaimana contoh di atas, dimana setiap elemen tersebut sesungguhnya memiliki back process yang tercantum pada Class-nya hanya saja ketika ditampilkan pada WSDL, process tersebut tidak ditampilkan sehingga client tidak perlu mengetahui isi dari Background Process tersebut melainkan hanya cukup mendapatkan datanya saja


Setelah pembuatan Server Web Service kemudian dijalankan akan muncul tampilan diatas, dimana ketika link services dan converter di klik secara bergantian akan menghasilkan link URL :


  • localhost:8099 : nama domain
  • AXIS2WSTest : nama project
  • services : directory web service
  • Converter : nama java class

Link URL tersebut yang nantinya akan di daftarkan pada Web Service Client agar dapat mengakses Web Service Server yang telah dibuat

Setelah membuat Web Service Client dengan me-refer  link URL :



Maka secara otomatis Web Service Client telah terhubung dengan Web Service Server


Setelah Web Service Client dan Web Service Server terhubung maka komunikasi data sesungguhnya sudah dapat terjadi hanya saja pada Web Service Client harus dibuat 1 class java lagi yang berisi logic agar dapat melakukan request berdasarkan kebutuhan


Sehingga dengan penerapan diatas, arsitektur dan mekanisme Web Service dapat disimpulkan dengan gambar dibawah ini :

Kira-kira seperti itu penjelasan saya secara sederhana mengenai Web Service, jika ada yang bingung silahkan dapat ditanyakan ya. Semoga membantu
Pengiriman data selain web service juga ada beberapa mekanisme yang lain seperti DB Link, Table view atau file. Saya juga akan berbagi dengan teman-teman semua jadi jangan lupa untuk selalu update informasi di blog saya ya

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Memahami Integrasi Data dengan Penerapan Arsitektur Web Service"

Posting Komentar